UNSUR PEMBENTUK INTERIOR

  1. APLAFOND

Plafond adalah langit-langit rumah yang terletak di bawah atap dan berada di atas lantai. Fungsi plafond adalah :

  Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.

  Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.

  Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.

  Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.

  Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam

    Bentuk

  • Sebagai Filter terhadap pelapukan dan uraian dari bahan rangka atap (misalnya kayu)dan penutup atap (genteng), tidak akan langsung jatuh keruangan karena ada pelafon yang menyekatnya, sehingga kesehatan yang menempati ruangan tersebut bisa terjaga.
  • Menetralisir suhu lembab maupun panas yang dihantarkan oleh rangka atap dan atap ke dalam ruangan yang ada dibawahnya, sehingga suhu di dalam ruangan bisa netral / stabil.
  • Membuat skala ruang menjadi proporsi dengan skala manusia. Karena  jika ruangan terlalu tinggi dan luasakan mempengaruhi mental orang yang berada di dalamnya merasa kecil sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Memasang plafon dengan berbagai bentuk dan corak yang dimilikinya, kesan tersebut dapat diatasi.

 

Jenis-jenis plafond:

  1. Plafon triplek

Plafon jenis ini memiliki harga yang lebih murah dan banyak digunakan dengan ketebalan bervariasi biasanya sekitar 3 sampai 5 mm.

Kelebihan  :

–       Pemasangannya tidak begitu sulit dan tak perlu keterampilan khusus

–       Tidak perlu dikhawatirkan jika pemasangan instalasi listrik yang akan diinjak oleh instalator.

Kekurangan :

–       Sedikit rapuh terutama terkena air atau dimakan rayap

–       Sulit untuk membuat kesan datar tanpa sambungan, karena sambungan triplek akan sangat terlihat.

–       Plafond akan terlihat menguning jika dicat warna putih setelah beberapa lama.

 

Teknik Pemasangan :

 

  

 

  1. Plafond Gypsum

Plafon berbahan gypsum biasanya banyak menggantikan plafon triplek, plafon gypsum juga banyak motifnya yang tentu menambah nilai artistic.

Kekurangan :

–       Rapuh terhadap air karena akan rusak bahkan hancur. Gypsum memiliki sifat menyerap air sehingga akan menambah beban gypsum dan akan mengakibatkan abruk.

Kelebihan :

–       Sambungan papan gypsum bias tidak terlihat sama sekali

–       Bentuk plafond gypsum tersedia lebuh variatif

–       Tersedia berbagai macam les profil

 

Teknik Pemasangan :

Langkah ini terdiri dari 2 bagian yaitu pemasangan List Gypsum dan juga Finishing yang berupa pengecatan gypsum.

 

           

 

  1. Plafond Asbes

Plafon asbes merupakan campuran dari beberapa material berupa silica, asbes juga biasa digunakan sebagai atap rumah.

Kelebihan :

–       Mudah dipasang rumah pun akan terasa sejuk.

–       Harga murah, ringan, dan mudah pemasangan.

–       Tahan terhadap panas

–       Kedap suara

Kekurangan :

–       Asbes sangat berbahaya terutama apabila serpihan asbes yang tidak terlihat kemudian terhirup akan menyebabkan penyakit paru-paru.

–       Tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafon supaya tidak patah atau retak.

 

 

 

Teknik Pemasangan :

 

Pemasangan plafon asbes pada rangka kayu 5/7 yang telah dipasang. Terlebih dahulu asbes ini dibor dengan mata bor yang sesuai untuk paku 1″ tersebut. Plafon asbes yang utuh digunakan ditengah, sedangkan sisa nya ditaruh dipinggir. Apabila dibutuhkan lis dipinggir plafon yang berhubungan dengan dinding dibutuhkan lem + bubuk gypsum yang dipoleskan pada pinggir pemasangannya agar finishing lebih halus dan rapi.

 

 

 

  1. Plafond PVC Plastik

Plafond ini terbuat dari bahan plastik Poly Vinyl Chloride

Kelebihan :

–       Sistem pemasangan mudah dengan system “knockdown”

–       Tahan terhadap rayap

–       Tidak perlu finishing cat

–       Tahan terhadap air

Kekurangan :

–       Harga relatif lebih mahal

  

 

  1. Plafond Fiber Semen

Plafond campuran gypsum dan semen ini plafon fiber sudah banyak digunakan. Dalam aplikasi untuk plafon rumah menggunakan papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement Board).. GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4 mm. Rangka plafon dapat mengunakan kasau 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 40 mm x 40 mm.

Kekurangan :

–       Tidak tahan akan benturan

–       Masing jarang dijumpai di beberapa daerah

–       Cenderung lebih keras dan berat sehingga rentan retak pada saat pemotongan

Kelebihan :

–       Tidak mudah ternoda oleh kebocoran

–       Tahan terhadap air, lebih kuat

–       Proses pengerjaan mudah

 

Teknik Pemasangan :

 

 

 

  1. Plafond Kayu atau Lambersering

Kekurangan :

–       Pengerjaan lebih sulit dan lama

–       Harga lebih lama

Kelebihan :

–       Lebih artistic

–       Cenderung menciptakan ruang menjadi lebih klasik

 

Teknik Pemasangan :

Pemasangan lumbresiring, sebelum dipasang disesuaikan

kelembaban disekitarnya. Pemakuan dilakukan dari dalam,

maksudnya dibagian dalam agar tidak terlihat dari luar.

 

 

 

  1. Plafond Glass block

Meski bukan unsur yang dapat bediri sendiri, glass block dapat jadi bagian plafon ruangan. Aplikasi disatukan dengan konstruksi rangka atap dak beton. Pola yang dihasilkan dari glass block beragam. Pola kotak simitris atau yang lain, dapat menjadi unsur dekoratif ruang. Secara fungsional glass blocksebagai jalan masuk cahaya.

 

  1. Plafond Kain

Fungsi material ini hanya lebih sebagai aksen. Pengaplikasian yang salah memungkinkan kain robek atau rusak. Material kain dapat dipasang untuk penutup kubah.

 

 

  1. Plafond Gedek

Material ini dahulu banyak digunakan sebagai dinding rumah. Terbuat dari anyaman bambu. Tersedia dalam ukuran besar 3mx3m. Termasuk ke dalam material ringan untuk plafon.

H.  Plafond Anyaman Kayu

Plafon anyaman kayu ini bisa digunakan sebagai aksen pada bidang plafon gypsum yang luas. Bisa pula digunakan sebagai drop ceiling yang juga berfungsi sebagai dudukan kipas angin. Atau, bahkan bisa digunakan sebagai pintu tersembunyi untuk akses ke ruang di atas plafon. 

Teknik Pemasangan :

Cukup menyediakan potongan kayu tipis selebar 5cm dengan ketebalan 3-5 mm. Kayu tipis ini dapat berupa potongan kayu yang diserut ataupun dibuat dari multipleks 3mm. Semakin tipis potongan kayunya, semakin mudah pula kita membuat anyamannya. Potongan kayu tipis itu kemudian kita susun dalam bentuk anyaman yang sederhana saja. Karena potongan kayu ini cukup sulit untuk dibentuk menjadi anyaman yang rumit. Pada bagian sisi anyaman, bisa dibuatkan frame sesuai kebutuhan. Jika plafon anyaman ini dijadikan drop ceiling, framenya bisa berukuran lebar 15-20 cm. Tapi jika digunakan sebagai pintu tangga misalnya, gunakan kayu yang berukuran lebih kecil sebagai framenya.

 

  1. DINDING

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Didalam interior desain, arti dari partisi atau sekat adalah pembatas ruangan yang flexible, Penyekat yang dapat dipasang dan dipindah sesuai keinginan. Penggunaan partisi sebagai pembatas ruangan dimana ruangan satu dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang berbeda.Selain fungsi pembatas ruangan,partisi juga dapat difungsikan sebagai aksen dekoratif untuk mengkonsep interior seperti Backdrop sehingga keberadaannya dapat membuat kesan lebih hidup suatu ruangan,kesan kosong dapat dihindari berkat hadirnya backdrop.

 

Jenis-jenis dinding dan finishing dinding :

  1. Tali Air atau Sulur-sulur
    Model tekstur yang paling banyak digunakan adalah jenis tali air atau sulur-sulur.’Tali air adalah sebuah teknik membuat tekstur pada permukaan dinding bangunan. Tekstur ini hanya berupa cekungan atau tambahan plesteran yang membentuk garis lurus. Jenis ini terbuat dari bahan adukan dengan komposisi lebih banyak semen dan sedikit pasir.

 

Sebelum membuat tali air, pastikan pasangan tembok yang sudah diplester dalam keadaan kering. Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti kayu dan garpu untuk mencetak
. Untuk tali air dengan ukuran yang kecil (kira-kira l cm), dapat menggunakan alat bantu garpu yang memang dikhususkan untuk membuat tali air, atau garpu untuk menggaruk tanah. Untuk ukuran yang besar (2cm-5cm) digunakan alat sebagai patokan lurus, semacam penggaris dalam ukuran yang besar. Tarik benang dan ukur menggunakan selang timbang sebagai panduan untuk menjaga agar tali air tetap lurus dan tidak melengkung. Selama ini hanya dikenal tali air yang membentang secara horizontal. Namun tali air ini juga bisa dibuat dengan posisi vertical.

 

 

 

  1. Relief
    Dinding dapat juga dijadikan media untuk membuat karya seni dengan menggunakan model tekstur relief. Bentuk gambar yang terdapat pada relief dapat merupakan sebuah illustrasi, penanda, lambang, atau tidak berarti sama sekali, berupa hiasan dengan bentuk hewan ataupun tumbuhan. Teknik pembuatannya adalah dengan menggambar dan membentuk pada adukan plesteran yang sudah ditempelkan pada pasangan dinding tembok. Setelah itu dilakukan penghalusan dengan menggunakan acian. Teknik lainnya adalah dengan membuat ukiran pada bahan batu alam yang keras, seperti batu candi dan batu palimanan. Kemudian batu ini ditempelkan sebagai bahan pelapis dinding.

C. Kamprot
Kamprot merupakan teknik melapisi pasangan dinding bata atau pasangan dinding tembok lainnya dengan adukan plesteran yang kasar. Teknik pembuatannya dengan cara melemparkan adukan plesteran melalui kawat ayakan pasir yang dibentangkan di depan dinding yang akan dikamprot. Plesteran dibiarkan mengering tanpa diratakan terlebih dahulu. Hasilnya, dinding yang dikamprot akan mempunyai tekstur yang kasar. Selanjutnya permukaan dinding ini diproses finishing menggunakan cat tembok.

D. Permukaan Maju dan Mundur
Model penyusunan bata merah ekspos juga dapat membuat tekstur yang unik pada dinding. Caranya, pasanglah batu bata dengan posisi yang seharusnya, rebah dan memanjang. Kemudian setiap lima buah bata, selingi dengan pasangan berposisi rebadan melebar, lalu teruskan dengan posis rebah dan memanjang kembali. Dengan demikian akan terbentuk pasangan dinding bata merah ekspos yang menjorok keluar pada beberapa bagian permukaannya. Dinding pun berkesan maju dan mundur.
Bata merah ekspos digunakan agar tidak memerlukan plester dan acian untuk finishing-nya.

E. Finishing Acian
– Finishing Acian Menggunakan Kuas
Setelah diberi plester adukan semen dan pasir, proses pelapisan dinding dapat dilanjutkan dengan teknik acian menggunakan kuas. Sapuan kuas pada acian dinding akan menimbulkan tekstur berupa jejak yang cukup menarik. Dianjurkan untuk menggunakan jenis semen instan agar diperoleh hasil yang lebih baik, lebih rata, dan lebih rapi.

 

– Finishing Acian Menggunakan Rol
Proses ini hampir sama dengan teknik kuas. perbedaannya hanya pada penggunaan alat. Acian yang digunakan harus bersifat lebih cair agar dapat dioleskan menggunakan rol. Teknik ini akan menghasilkan dinding dengan permukaan yang lebih rata tapi memiliki tekstur.

F. Bentuk Custom-Made
Banyak hal lain yang juga dapat diterapkan pada proses pembuatan dinding, seperti membentuk tekstur dengan menggunakan kape dan plamir tembok. Beberapa contohnya, antara lain:
• Bentuk Cacing (curve), didapat dari plamir tembok yang dibuat agak melengkung, pendek, dan menyebar secara merata pada dinding. Tampilannya seakan-akan terdapat ratusan cacing pada permukaan dinding.

• Bentuk Gelombang/Bentuk Sisik. diperoleh dari sapuan kape atau kuas dengan bentuk 1/2 lingkaran yang dipasang berbaris seperti sisik ikan.

G. Dinding Alumunium Composie Panel

Saat ini sudah menjadi solusi untuk finishing bagian facade (Kulit Luar) bangunan
bisa di sebut juga (Casing) bangunan, selain itu juga bisa dikombinasikan seperti
Kusen Aluminium, Kaca, dan Stainless Steel yang memberi kesan modern dan elegan.
sehingga telah dipercaya mempercantik gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, Showroom, Pabrik, Ruko, rumah tinggal dan fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan pom bensin (SPBU).

Keunggulan Aluminium Composite Panel :
– Beratnya lebih ringan tetapi dengan kekuatan yang lebih tinggi
– Mudah dibentuk di model sesuai keinginan
– Kemudahan dan cepat untuk pemasangan
– Tahan karat
– Mudah untuk prawatan

  

 

H. Batu alam
Penggunaan batu alam menghasilkan tampilan yang estetis. Biasanya diaplikasikan pada dinding outdoor seperti untuk aksen pada dinding fasad depan di Teras atau bisa juga pada dinding Taman dan area Kolam. Meskipun demikian, bisa juga dijadikan lapisan untuk dinding dalam rumah. Aplikasinya bisa saja hanya pada bidang tertentu saja, bukan di seluruh dindingnya. Misalnya sebagian dinding ruang-ruang seperti Kamar Tidur, Dapur, Ruang Keluarga, Ruang Makan, bisa juga diaplikasikan sebagian dengan lapisan batu alam dan lain-lain. Terpenting dalam memasukkan unsur batu alam sebagai aksen, sesuaikan dengan arsitektur bangunan dan jenis material yang dipilih.

 

  1. Keramik
    Umumnya keramik digunakan untuk melapisi lantai. Namun kali ini kami perkenalkan juga pemakaian keramik untuk dinding. Untuk area yang sering terkena air seperti Dapur dan Kamar Mandi, sudah umum kita temui penggunakan keramik untuk melapisi dinding.

Penempatan keramik pada lantai Teras, umumnya memakai keramik yang dipadankan dengan lantainya. Kita bisa memanfaatkan keramik yang khusus untuk dinding atau menggunakan keramik lantai. Keramik lantai bisa kita pakai pada dinding, namun sebaliknya keramik dinding tidak bisa dipakai pada lantai. Keramik dinding eksterior secara fisik hampir tidak bisa dibedakan. Di sini diperlukan kreativitas kita dalam memilih keramiknya, dari warna, motif dan tekstur. Bisa juga berupa gambar-gambar, kaligrafi, abstrak dan lain-lain.

 

  1. Cat
    Finishing yang paling umum dan paling sederhana kita lakukan adalah mengecat dinding menjadi berwarna, sesuai dengan selera kita. Selain selera, strategi mengecat juga bersifat fungsional, seperti untuk memberi suasana tertentu pada interior, membuat rumah terlihat luas, terasa lebih tinggi, lebih cerah dan lain-lain. Mengecat bisa juga dengan kombinasi warna pada ruangan. Dalam hal ini mengecat salah satu dinding dengan warna berbeda dari ketiga sisi lainnya. Dengan cara ini, kesan yang ditimbulkan pada ruangan bisa berbeda. Selain cat polos, kita juga bisa menciptakan motif tertentu pada dinding dengan mengecatnya menggunakan metode tertentu, seperti metode mentutulkan kuas atau spons, serta melakukan gerakan khusus pada kuas ketika mengecat, sehingga menghasilkan motif tertentu

 

 

  1. Wallpaper
    Wallpaper terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada bahan pembuatnya seperti kertas, vinil, non woven, aluminium foil dan natural weaves. Selain itu variasi lain dari wallpaper, pada warna dan motifnya. Wallpaper bisa diaplikasikan ke seluruh permukaan dinding, bisa juga hanya pada bagian tertentu saja, misalnya memberi aksen border. Wallpaper motif daun, bunga, garis, abstrak dan lainnya tersedia di pasaran, bisa disesuaikan dengan penataan interior di rumah Anda.

 

 

  1. Panel
    Terdapat banyak variasi panel dekorasi dinding, baik yang sudah jadi, tinggal dipasang, maupun yang harus dikreasikan pemilik rumah. Umumnya panel dekoratif terbuat dari material kayu dan gypsum. Di permukaan panel ini kita dapat berkreasi, dengan memberi lapisan wallpaper, dibuat menjadi padded wall hingga diukir menjadi carving panel. Panel pada Foyer ataupun Ruang Tamu, pilih yang bermotif kontras agar terlihat eye catching. Di ruang keluarga, panel dapat dijadikan backdrop di area teve. Di ruang tidur, panel dipajang di dinding atas headboard.

Panel wallpaper saat ini banyak ditemui di rumah-rumah Modern Kontemporer. Panel wallpaper ini juga berguna untuk menutupi cacat pada dinding yang diakibatkan retak rambut atau lembab. Panel wallpaper memiliki desain yang sangat beragam sesuai keinginan.

Carving panel dapat diaplikasikan di semua bagian interior, seperti menjadi partisi, dekorasi dinding, panel pada furnitur dan lain-lain. Keunikkan carving panel dibanding partisi lainnya, terletak pada ukiran (carving) yang tembus. Hasil carving-nya dapat dimanfaatkan sebagai ventilasi atau lubang pencahayaan dan penghawaan. Carving, merupakan salah satu cara membuat panel tampil beda.  Kalau panel yang biasa memberi efek 2 dimensi,  carving panel tampil 3 dimensi. Tak hanya dapat dinikmati di satu arah, namun juga dua arah (depan belakang).

 

  1. Lubang, ceruk dan relief pada dinding
    Selain mem-finishing dinding rata dan polos, memberi sentuhan pada dinding juga dapat dalam bentuk mengolah dinding tersebut menjadi “tidak rata”. Seperti membuat lubang yang bisa berfungsi sebagai tempat “mengintip”, mendapatkan cahaya dari ruang di sebelahnya yang lebih terang, serta memberi efek luas pada ruangan tersebut. Bisa juga dinding dibuat tidak rata dengan pembuatan ceruk yang difungsikan sebagai rak untuk menempatkan pernak-pernik pajangan dan art work yang memperindah ruang. Sedangkan pembuatan relief pada dinding bisa dilakukan dengan semen atau gypsum yang bisa dibentuk sesuai kreasi. Biasanya untuk menghadirkan kesan natural pada salah satu sudut rumah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. LANTAI

Lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. 

Fungsi lantai :

–       Menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang.

–       Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang

–       Mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas di atasnya.

–       Memperindah ruang dan membentuk karakter ruang.

 

Jenis-jenis lantai :

  1. Lantai Keramik

Terbuat dari tanah liat dilapisi dengan glazur.

Kelebihan:

–       Lebih kuat dan tahan lama.

–       Daya serap airnya rendah.

–       Perawatannya relatif paling mudah.

–       Tersedia dalam ukuran, motif dan warna yang beragam.

–       Lebih sehat dibandingkan karpet lantai karena debu enggan menempel.

–       Mudah didapatkan.

–       Keramik menawarkan estetika yang langgeng waktu dan dapat menyesuaikan diri dengan aksen tradisional ataupun modern.

Kekurangan :

–       Mengantarkan dingin sehingga terkadang kurang nyaman di kaki.

–       Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu atau kotoran yang menumpuk.

–       Mudah pecah sehingga perlu lebih berhati-hati ketika proses pemasangannya.

 

Teknik Pemasangan :

  1.  Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu.
  2. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
  3. Adukan  semen  untuk  pemasangan  keramik  harus penuh,  baik  permukaan  dasar maupun  dibadan belakang  keramik lantai  atau dinding  yang terpasang. Perbandingan  adukan dan  ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:    
        – Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 – 4 cm
        – Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm
  4. Lebar nat yang  dianjurkan, untuk lantai = 4 – 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan campuran  pengisi  nat (Grout) semen  atau  bahan khusus  yang ada  dipasaran. Bagi  area yang  luas dianjurkan  untuk diberi expansion joint.
  5. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.
  6. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih.
  7. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi  perbedaan warna  dan ukuran, untuk  ini periksa  dan pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama.


 

  1. Lantai Kayu

Kelebihan :

–     Memberi kesan natural dan alami

–     Pola variatif

–     Memberi rasa hangat dimusim dingin. Hal ini karena kayu memiliki sifat yang dapat menyimpan panas di siang hari dan kemudian suhu dapat digunakan untuk pemanasan di malam hari.

Kekurangan :

–       Memerlukan perawatan yang ekstra

–       Lantai kayu bias menjadi tidak rata akibat sifat mengembang dan menyusutnya

 

Teknik Pemasangan :

 

  1. Pemasangan dengan cara di Lem
  2. Perataan lantai
  3. Pendempulan lantai
  4. Penutupan pori-pori lantai
  5. Pengamplasan
  6. Finishing

 

 

 

  1. Lantai Marmer atau Granit

Kepingan batu marmar yang berupa papak sekata ataupunpapak tak sebentuk dilekatkan di dasar konkrit dengan menggunakan adunan simen.

Kekurangan :

–       Perawatan ekstra dan harus dilakukan proses coating secara berkala untuk menjaga keindahan

–       Mudah menyerap cairan sehingga bila terkena tumpahan cairan berwarna, akan sulit untuk hilang

–       Bias berlumut dan dapat berubah warna jika terkena sinar matahari langsung

Kelebihan :

–       Tahan api

–       Mampu menahan beban lebih berat

 

Teknik Pemasangan :

 

 

 

 

  1. Lantai Batu Alam

Jenis batu alam yang digunakan biasanya batu temple, batu kali tipis, batu andesit, ataupun batu-batu lunak semacambatu kapur.

Kekurangan :

–       Mudah berlumut

–       Warna tidak seragam

–       Memiliki pori-pori yang besar sehingga harus ditutup dengan bahan khusu

–       Material cukup berat

–       Harga relatif lebih mahal

Kelebihan :

–       Tidak cepat rusak

–       Menciptakan kesan natural, elegan dan mewah

–       Ukuran fleksibel

 

Teknik Pemasangan :

 

  1. Buat adukan semen, sebagai bahan perekat. Campurannya adalah semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Tambahkan air hingga adonan semen pasir pas seperti adonan plesteran tembok.
  2. Letakkan pada permukaan
  3. Penataan batu alam
  4. Penutupan pori-pori

 

   

Batu Koral Silikat     Batu Andesit              Batu Kali Pipih

 

 

 

 

  1. Lantai Vinyl

Lantai vinyl tersedia dalam bentuk lembaran, maupun gulungan seperti karpet dengan berbagai corak dan warna.

Kelebihan :

–       Tahan lama

–       Tahan air

–       Mudah dibersihkan

–       Lantai akan terasa lebih hangat dan lebih nyaman di atasnya saat berjalan dengan kaki telanjang

–       Mudah dan cepat untuk menginstal

–       Tidak mahal

–       Dapat digunakan ketika lantai sub-tidak merata

–       Lantai Vinyl lebih fleksibel daripada keramik

–       Dengan mudah dapat diganti jika rusak

–       Memiliki jumlah tak berujung untuk warna dan pola yang bisa dipilih

Kekurangan :

–       Tile sendiri tahan air tapi jahitannya antara ubin adalah tempat yang sempurna untuk air dan kotoran untuk mengumpulkan

–       Rawan pemotongan, penyok, goresan dan tusukan

–       Tidak ramah lingkungan karena bahan PVC

 

Teknik Pemasangan :

 

Pemasangan dengan cara di lem pada permukaan sebaliknya diatas lantai kayu atau beton

 

 

 

  1. Lantai Teraso

Terbuat dari campuran semen dan pasir, bagian atasnya dilapisi dengan bahan keras, kombinasi campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan marmer dengan ukuran 20 x 20 cm, 30 x 30 cm.

Kelebihan :

–       Memiliki motif beragam

Kekurangan : 

–       Mudah berlumut jika terlalu sering kena air

 

Teknik Pemasangan :

 

  1. Campuran semen dan air dibuat merata dipermukaan yang akan dipasang. Disarankan menggunakan trawl.
  2. Sebelum granit dipasang, maka bagian paling pinggir dari campuran semen dibuang selebar 1-1,5cm sepanjang granit (untuk mengakomodasi tekanan ke samping dari kelebihan semen dan pasir).
  3. Untuk pemasangan yang nyaris tanpa nat, maka bagian samping dari granit yang sudah terpasang maupun yang akan terpasang harus dibersihkan total sehingga tidak ada material yang membentuk nat.
  4. Saat pemasangan sangat diutamakan kerataan permukaan dengan menggunakan water pass panjang.
  5. Setelah terpasang maka lantai granit tidak boleh diinjak selama 2 hari (untuk semen lem) dan 4 hari (untuk semen pasir)

 

  1. Lantai karpet

Karpet lantai berfungsi sebagai peredam suara, baik suara televisi, radio, maupun langkah kaki. Karpet lantai juga dapat mengurangi kebisingan yang mungkin terdengar antara lantai satu dan dua di rumah.

karpet lantai dapat membuat titik fokus. Sebab dengan meletakkan karpet lantai berwarna berbeda dari ruang warna, Anda dapat membuat karpet sebagai titik fokus (focal point). Dari jenis materialnya, secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu bahan Wool, bahan Nilon dan Polyester

Kekurangan :

–       Mudah terserang jamur akibat dari kelembaban yang berlangsung lama, tumpahan air, maupun proses pengeringan yang kurang maksimal setelah pencucian.

–       Warna Karpet yang rentan memudar karena terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.

–       Karpet mudah disisipi kotoran sehingga sangat rentan debu.

–       Karpet rentan akan penyusutan yang disebabkan oleh proses pengeringan yang terlalu lama.

–       Untuk Karpet yang berbahan wool, sangat rentan terhadap percikan api.

Kelebihan :

–       Bersifat menyerap gelombang suara sehingga dapat meredam kebisingan.

–       Dapat dipasang di permukaan beton yang cenderung tidak rata.

–       Dapat memunculkan nilai estetika yang berbeda pada interior ruangan.

–       Memiliki motif, warna, dan tekstur yang bervariasi sehingga memudahkan untuk menentukan pilihan sesuai dengan tema desain.

 

Teknik pemasangan :

 

karpet dipasang di lantai dengan perekat lem kuning untuk karpet roll di butuhkan alat bantu untuk menarik karpet tersebut agar kencang dan rata namanya scraft

 

 

 

 

 

  1. AKSESORIS
    1. Furniture

Desain furniture tergantung pada konsep penataan interiornya sendiri.

Jenis-jenis konsep interior :

  1. Klasik

Untuk Ruang keluarga biasanya didominasi dengan elemen berwarna tanah seperti warna cokelat tanah hingga cokelat muda serta menggunakan unsur kayu untuk memberikan kesan hangat dan ramah. Warna yang dominan digunakan pada furniture klasik adalah coklat natural sesuai dengan warna kayu atau menggunakan cat solid yang berwarna putih, kuning emas, putih perak, hitam atau coklat tua.

    

   

 

  1. Modern Klasik

Untuk gaya modern klasik biasanya menggunakan warna-warna yang netral untuk lebih “aman” seperti gradasi cokelat, hitam, putih, ataupun krem. Untuk furnitur, karena modern sudah dipilih menjadi gaya yang dominan, maka pilihlah yang berdesain simpel dan tidak banyak ornamen.  Kemewahan si klasik bisa dihadirkan dari lampu kandelar, lampu nakas berdesain klasik, cermin, lukisan, dan pernak-pernik lainnya. Satu hal yang perlu diingat, tetap setia dengan pilihan warna semula.

  

  

 

  1. Minimalis

Desain minimalis merupakan aliran gaya desain modern yang sangat fungsional dan tidak memberi ruang pada bentuk ornamentasi atau hiasan sama sekali. Desain minimalis pada umumnya menggunakan warna-warna yang lembut dan lebih netral. Putih merupakan pilihan warna klasik minimalis yang memberikan kesan bersih. Pemberian aksesori yang minim pada dinding digunakan untuk memperkuat kesan minimalis.

 

  

   

 

  1. Modern Minimalis

Ruang keluarga bergaya modern minimalis tentu harus didukung oleh interior dan furniture yang minimalis pula. Suasana yang dibutuhkan di ruang keluarga adalah suasana yang santai, tidak formal dan cenderung playful, maka yang menjadi poin utama di ruangan ini adalah adalah sofa. Pilihlah sofa yang simpel dan memiliki warna yang cerah sehingga mood playful akan lebih terbentuk, jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan selera anda. Sesuaikan pula gaya desain pada kabinet, rak buku, rak TV, meja samping, meja kopi dan barang-barang yang lain.

 

   

 

  1. Elektik

Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang.

  

  

 

 

 

 

 

  1. Kontemporer

Kontemporer sendiri bias diartikan sebagai serba modern atau up to date. Ada banyak cabang yang masuk ke dalam “kontemporer” yaitu :

  1. Dekonstruksi
  2. Post modern
  3. High tech

Istilah modern merupakan desain spesifik di mana kemunculannya pada awal abad 20, sementara kontemporer mengarah ke hal yang “mengalir” juga memberikan space dobrakan aturan desain/arsitektur

Sifat-sifat desain interior kontemporer

–       Sederhana

–       Berani

–        Menggunakan corak simple

–       Sedikit menggunakan ornament

  

  

 

  1. Natural atau tropis

Lebih menekankan kepada nilai tradisional dengan memakai bahan-bahan alami yang mudah didapatkan seperti rotan, kayu, dsb dengan perbaduan corak-corak batu alam pada dindinding atau lan

  

                                                                                                                                                                               

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber :

 

http://bestananda.blogspot.com/2012/07/konstruksi-plafon.html#ixzz2lw0APEiV

http://infokutuju.blogspot.com/2013/01/motif-dan-jenis-plafond-rumah-  cantik.html#.UpcUiMQW0jU

http://www.rumah4minimalis.com/2013/08/aneka-jenis-plafon-rumah-minimalis-2013.html

http://ernimulyandari.wordpress.com/2011/08/09/cara-pemasangan-gypsum/

http://www-tekniksipil.blogspot.com/2012/04/tips-cara-pemasangan-bahan-bangunan.html

http://rzal37.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-fungsi-lantai.html

http://www.membangunbersama.com/post/step-by-step/interior/penutup-lantai-cantik-dan-fungsional-/

http://www.gudangart.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-memasang.html

http://www.depobangunan.co.id/cara%20pemasangan%20keramik%20lantai%20dan%20dinding.html

http://hargalantaikayudepok.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-lantai-parket.html

http://desainrumahkeren.com/dekorasi-rumah/kelebihan-dan-kelemahan-lantai-kayu-rumah-idaman.html

http://alfrescode.blogspot.com/2013/05/proses-pemasangan-marmer.html

http://www.hargabatualam.info/mengetahui-kelebihan-dan-kekurangan-dari-batu-alam/

http://forums.megaxus.com/showthread.php?42453-Manfaat-Dan-Kerugian-Memakai-Lantai-Vinyl-Tile

http://febyoktora-archi.blogspot.com/2011/01/materi-kuliah-bahan-bangunan-bahan.html

https://chooseandbuild.wordpress.com/2013/03/26/penutup-lantai-lunak/

http://duniainterior.blogspot.com/

http://rumahidaman87.blogspot.com/2013/01/6-model-dinding-bertekstur.html

http://jasa.pelapak.com/jasa-renovasi-bangunan-dengan-dinding-aluminium-composite.html#.UmhIePnry7o

http://www.bintanghome.com/rubrik-utama/tematik/1163-inovasi-dinding.html

http://furnitureinteriorjazidha.blogspot.com/2012/08/konsep-tema-dan-gaya-dalam-desain.html

http://desaininterior.me/2013/11/desain-interior-eklektik-dan-quirky-cafe-bluetrain/

http://desainrumahminimalis-sederhana.blogspot.com/2013/10/bedakan-antara-desain-interior.html

 

Leave a comment